Bayan, Mimpi - Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC) pada tahun anggaran 2011 di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara lebih pariatif dan inopatif, karena sudah mulai mengarah kepada keberlanjutan kegiatan.
Demikian dikatakan Fasilitator PNPM GSC Kecamatan Bayan, Nurul Hidayati, Sp, 4/10 ketika ditemui di ruang kerjanya. Menurutnya, untuk perencaan pendanaan tahun 2011 masyarakat sudah berfikir kea rah yang lebih maju demi keberlanjutan program yang dilaksanakan.
“Misalnya di Desa Anyar, untuk menangani masalah putus sekolah dan biaya sekolah bagi anak yang kurang mampu dan yatim-piatu, setiap dusun akan memprogramkan pemeliharaan ternak kambing. Dan kemungkitan di sembilan dusun yang ada di Desa Anyar akan memprogramkan seperti itu”, jelasnya.
Dikatakan, masing-masing dusun akan memelihara 10 ekor kambing, yang pengelolaan dan sistimnya diserahkan kepada masyarakat yang ada di dusun tersebut. “Rencananya, apabila ada anak yang kurang mampu melanjutkan pendidikannya karena terbentur biaya, maka akan dibiayai dari hasil pengembangan ternak itu”, imbuhnya.
Sementara untuk Desa Sambik Elen, lanjut Nurul, pendanaannya akan mengarah untuk menangani balita yang gizi buruk dan kurang gizi, dengan gagasan desa akan diprioritaskan untuk pemeliharaan ternak ayam petelur dengan perkiraan alokasi dana sekitar Rp. 36 juta.
“Kedepan, hasil telurnya akan didistribusikan ke setiap dusun sehingga kebutuhan gizi anak balita dan asupan gizi di desa tersebut bisa dibantu secara berkelanjutan tanpa mengurangi modal awal dari PNPM GSC itu sendiri. Dan hasil prioritas usulan ini akan digodok dan diputuskan ditingkat desa dalam musyawarah kegiatan”, pungkasnya.(Dedi/Ari)
Demikian dikatakan Fasilitator PNPM GSC Kecamatan Bayan, Nurul Hidayati, Sp, 4/10 ketika ditemui di ruang kerjanya. Menurutnya, untuk perencaan pendanaan tahun 2011 masyarakat sudah berfikir kea rah yang lebih maju demi keberlanjutan program yang dilaksanakan.
“Misalnya di Desa Anyar, untuk menangani masalah putus sekolah dan biaya sekolah bagi anak yang kurang mampu dan yatim-piatu, setiap dusun akan memprogramkan pemeliharaan ternak kambing. Dan kemungkitan di sembilan dusun yang ada di Desa Anyar akan memprogramkan seperti itu”, jelasnya.
Dikatakan, masing-masing dusun akan memelihara 10 ekor kambing, yang pengelolaan dan sistimnya diserahkan kepada masyarakat yang ada di dusun tersebut. “Rencananya, apabila ada anak yang kurang mampu melanjutkan pendidikannya karena terbentur biaya, maka akan dibiayai dari hasil pengembangan ternak itu”, imbuhnya.
Sementara untuk Desa Sambik Elen, lanjut Nurul, pendanaannya akan mengarah untuk menangani balita yang gizi buruk dan kurang gizi, dengan gagasan desa akan diprioritaskan untuk pemeliharaan ternak ayam petelur dengan perkiraan alokasi dana sekitar Rp. 36 juta.
“Kedepan, hasil telurnya akan didistribusikan ke setiap dusun sehingga kebutuhan gizi anak balita dan asupan gizi di desa tersebut bisa dibantu secara berkelanjutan tanpa mengurangi modal awal dari PNPM GSC itu sendiri. Dan hasil prioritas usulan ini akan digodok dan diputuskan ditingkat desa dalam musyawarah kegiatan”, pungkasnya.(Dedi/Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar