Minggu, 27 November 2011
TOPI JERAMI
OLEH RADEN DEDI SETIAWAN
Dibwah topi jerami ku slusuri Panasnya matahari tak peduli bagiku walaupun kulit ini terasa hangus terbakar.
Bersama topi jerami ku harapkan bungkahan emas dari setiap sudut2 derita hidupku..
Dulu sawahku yang hijau kini telah tumbuh beton-beton yang kokoh..
Dulu lumpur sawah tempat ku bermain kini telah menjadi tempat tirani pnindasan..
Dlu hx swra burung2 mnghbur Q, tp kni hx trdngar tngs isak akbt pnggusuran n pnindsan..
Dulu ku bermain perrng-perangan dengan temanku memakai bedil yang t'buat dari kulit batang pisang , Tapi kini permainan tu dimodifikasi memakai senjata api oleh sang pnindas untuk menembaki rakyat saat rakyat menuntut hak-haknya..
Wahai ibu pertiwi mana pangkuan mu untuk kami, apakah kau sudah tuli apakah kau sudah buta membiarkn kami anak bangsa ini teruz menjrit mnahan penindsan ini, ibu pertiwi kini kau bukan milik kami, milik tanah beta tapi kau kini milik sang penindas itu, kau telah durhaka pada anakmu ini.
Kau kejaaaaammm biarkan kami melihat teman-teman kami, saudara kami, keluarga dan kerabat kami saat rumah dan tanahnya digusur lalu merrka digeret teruz dipukul dan tak segan-segan mereka dibunuh..
Wahai ibu pertiwi apakah ini yang slelu didengungkan bahw a ibu pertiwi adalah tempat tumpah darah ku hingga aku harus menutup mata .
Minggu, 13 November 2011
PNPM-GSC Mampu Turunkan Angka Balita BGM
Lombok Utara - Keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC), dinilai mampu menurunkan angka bayi balita Bawah Garis Merah (BGM).
Penilaian tersebut dikemukakan ketua TPMD PNPM Desa Sukadana Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Karman, SH, ketika memaparkan dan menetapkan program skala prioritas GSC, di aulan kantor desa setempat (11/11/11).
Menurut Karman, sejak masuknya PNPM GSC di Desa sukadana, jumlah bayi dan balita yang terkena BGM 153 orang, yang pada tahun 2011 mampu diturunkan menjadi 115 anak melalui program peningkatan kesehatan bayi-balita.
“Desa Sukadana termasuk desa urutan pertama yang terbanyak bayi-balita BGM. Namun dengan adanya dana GSC yang dalam programnya menangani kesehatan dan pendidikan, kini jumlah bayi-balita BGM mulai menurun”, kata Karman didepan para kepala dusun, kader posyandu dan tokoh masyarakat se desa Sukadana.
Sementara FK PNPM GSC Kecamatan Tanjung, R. Nyakradi, yang mewakili Faskab GSC Lombok Utara menjelaskan, bahwa PNPM GSC pada intinya memiliki dua tujuan besar yaitu, meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Kesehatan dan pendidikan anak merupakan infestasi atau tabungan masa depan. Karena bila kesehatan dan pendidikannya terjamin, tentu anak tersebut akan menjadi cerdas, terampil dan memiliki wawasan serta karakter dan pola pikir positif di masa depan”, jelasnya.
Dikatakan, PNPM GSC dalam pendanaannya melihat beberapa sisi, seperti bidang kesehatan diantaranya mengatasi bayi-balita BGM, tingkat kehadiran ibu hamil ke posyandu, dan tingkat kehadiran bayi-balita melakukan penimbangan di posyandu terdekat dan lain-lain.
Sementara bidang pendidikan yaitu mendanai anak yang putus sekolah karena orangtuanya kurang mampu dan anak usia sekolah namun belum masuk ke lembaga pendidikan yang usianya antara 7 – 15 tahun. “Untuk mengatasi itu, diperlukan keterlibatan semua pihak termasuk kepala dusun dan masyarakat setempat”, kata Nyakradi yang juga ketua BPD Desa Sukadana.
Dan khusus bayi balita BGM, menurut aktivis ini, perlu mendapat penanganan serius, lebih-lebih di Desa Sukadana merupakan urutan pertama di Kabupaten Lombok Utara yang jumlah bayi-balita BGM nya terbanyak. “Bila kita gagal mengatasi bayi-balita BGM, itu artinya kita akan meninggalkan generasi yang lemah di masa yang akan datang”, tegasnya.
R. Nyakradi minta kepada peserta Musyawarah Desa (MD) sebelum melakukan penetapan kegiatan yang didanai PNPM GSC perlu ditentukan program skala prioritas.
Kepala desa Sukadana, Sojati dalam kesempatan tersebut mengaku, bahwa PNPM GSC cukup membantu masyarakat terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan. “Kami harapkan program yang sudah ditetapkan, dapat dijalankan oleh para pelaku PNPM ditingkat desa”, pintanya.(ari)
Diposkan oleh primadona FM
Penilaian tersebut dikemukakan ketua TPMD PNPM Desa Sukadana Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Karman, SH, ketika memaparkan dan menetapkan program skala prioritas GSC, di aulan kantor desa setempat (11/11/11).
Menurut Karman, sejak masuknya PNPM GSC di Desa sukadana, jumlah bayi dan balita yang terkena BGM 153 orang, yang pada tahun 2011 mampu diturunkan menjadi 115 anak melalui program peningkatan kesehatan bayi-balita.
“Desa Sukadana termasuk desa urutan pertama yang terbanyak bayi-balita BGM. Namun dengan adanya dana GSC yang dalam programnya menangani kesehatan dan pendidikan, kini jumlah bayi-balita BGM mulai menurun”, kata Karman didepan para kepala dusun, kader posyandu dan tokoh masyarakat se desa Sukadana.
Sementara FK PNPM GSC Kecamatan Tanjung, R. Nyakradi, yang mewakili Faskab GSC Lombok Utara menjelaskan, bahwa PNPM GSC pada intinya memiliki dua tujuan besar yaitu, meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Kesehatan dan pendidikan anak merupakan infestasi atau tabungan masa depan. Karena bila kesehatan dan pendidikannya terjamin, tentu anak tersebut akan menjadi cerdas, terampil dan memiliki wawasan serta karakter dan pola pikir positif di masa depan”, jelasnya.
Dikatakan, PNPM GSC dalam pendanaannya melihat beberapa sisi, seperti bidang kesehatan diantaranya mengatasi bayi-balita BGM, tingkat kehadiran ibu hamil ke posyandu, dan tingkat kehadiran bayi-balita melakukan penimbangan di posyandu terdekat dan lain-lain.
Sementara bidang pendidikan yaitu mendanai anak yang putus sekolah karena orangtuanya kurang mampu dan anak usia sekolah namun belum masuk ke lembaga pendidikan yang usianya antara 7 – 15 tahun. “Untuk mengatasi itu, diperlukan keterlibatan semua pihak termasuk kepala dusun dan masyarakat setempat”, kata Nyakradi yang juga ketua BPD Desa Sukadana.
Dan khusus bayi balita BGM, menurut aktivis ini, perlu mendapat penanganan serius, lebih-lebih di Desa Sukadana merupakan urutan pertama di Kabupaten Lombok Utara yang jumlah bayi-balita BGM nya terbanyak. “Bila kita gagal mengatasi bayi-balita BGM, itu artinya kita akan meninggalkan generasi yang lemah di masa yang akan datang”, tegasnya.
R. Nyakradi minta kepada peserta Musyawarah Desa (MD) sebelum melakukan penetapan kegiatan yang didanai PNPM GSC perlu ditentukan program skala prioritas.
Kepala desa Sukadana, Sojati dalam kesempatan tersebut mengaku, bahwa PNPM GSC cukup membantu masyarakat terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan. “Kami harapkan program yang sudah ditetapkan, dapat dijalankan oleh para pelaku PNPM ditingkat desa”, pintanya.(ari)
Diposkan oleh primadona FM
Langganan:
Postingan (Atom)
Judul Berita
- Budaya (14)
- Hukrim (1)
- Kesehatan (3)
- Lingkungan (2)
- Pembangunan (6)
- Pendidikan (2)
- PERLAWANAN (3)
- PUISI-PUISI (1)